University, Certification, or both of them? with my history...

University, Certification, or both of them? with My History :p

Waktu masih kuliah di universitas gunadarma depok (Gundar) wlw hanya sampai semester 2, saya suka sharing dengan teman yang disemester atas, dari sharing itu pernah berbicara tentang sertifikasi keahlian, apalagi mereka yang mengambil jurusan IT, SI, MI or jurusan yang sejenisnya.

Untuk syarat mengajukan tugas akhir/skripsi, mahasiswa diwajibkan memiliki minimal 3 sertifikat keahlian yang tentunya ketiga sertifikasi itu harus berkaitan dengan jurusan yang dia ambil. ehm...

Terkait dengan ekonomi, saya harus Off dari Gundar makanya hanya sampai semester 2 saya bisa 'menikmati' pendidikan disana (sedih ..haha... upz jadi curcol :p). Tidak perlu sedih (menghibur diri) dan akhirnya saya pun harus bekerja.

Ya terkait dengan University (Akademik), Industry Certification (Sertifikat Keahlian) dan Terkait dengan keduanya, perusahaan akan mudah kita masuk jika memiliki bekal di kedua itu. Ada beberapa perusahaan tidak melihat Ijazah terakhir, yang dilihat Skill yang dimiliki, apalagi ditunjang dengan adanya sertifikat keahlian. Alhamdulillah saya ada beberapa sertifikat keahlian walau level basic :D ditambah ijazah diploma 1 (sama aja diploma 1 itu masih dianggap lulusan SMK), dengan bekal dua itu saya pun mudah untuk masuk kerja.

Setelah beberapa lama bekerja diperusahaan itu, terfikir saya tidak ingin hidup seperti ini terus, dan saya harus berusaha merubah diri lebih baik lagi. Alhamdullah setelah mengundurkan diri dari perusahaan itu, saya masih diberi kesempatan untuk 'menikmati' pendidikan lagi di salah satu universitas swasta tertua di kota Bogor, ya Universitas Ibn Khaldun Bogor (UIKA) menjadi pilihan saya, karena ada kelas khusus karyawan.

Saya pun berstatus mahasiswa (wah ya :p). Karena hidup harus berjuang sebagai mahasiswa yang harus cari biaya sendiri, saya pun bekerja menjadi Operator Warnet. Hidup itu tidak perlu MINDER :) , kerja apapun yang penting nilainya baik. Awal masuk dari 20 unit PC plus 1 PC Operator n 1 PC Server yang aktif cuma 3, sehingga keuanganpun hancur sehancur hancurnya, DEMI TUKANggggggg...haha..Upz..(pantes aja saya diterima cepat untuk bekerja. :D)

Ya dengan KEAHLIAN (tapi ga expert sih :p), saya dipercaya untuk mengelola warnet dari manajemen keuangannya sampai kegiatan teknnisnya (Alhamdulillah jadi belajar manajemen :D) (this is my 'Amanah'). Dalam waktu 3 bulan, alhamdulillah pendapatpun meningkat kesejahteraan pun didapat. ;)

#Kembali ke laptop :p

Kembali ke judul tulisan ini. Sebuah universitas untuk meluluskan mahasiswa-mahasiswanya harus dibekali keahlian, agar kelak mereka mudah mendapat kerja atau mendirikan sebuah usaha.

Penting bahkan sangat penting keahlian itu dimiliki mahasiswa, tapi keahlian ini diluar program kuliah kerja nyata atau sejenisnya. Saya sangat senang ketika di Fakultas Teknik UIKA Bogor khususnya program studi yang saya ambil yaitu Teknik Informatika, menyelenggarakan pelatihan untuk memperoleh sertifikat sebagai syarat untuk mengajukan tugas akhir/skripsi, minimal harus memiliki 2 sertifikat. Alhamdulillah saya memiliki beberapa sertifikat diluar 2 sertifikat itu.

Kenapa saya senang dengan program sertifikasi itu? ya disamping alasan karena masuk di kelas karyawan/malam itu kurang optimal dibanding dengan kelas reguler/pagi dari segi praktikum yang terkadang dosen juga ada yang kurang dalam memberikan materi, sehingga terasa keahlian dan pengetahuan saya kurang. Tapi saya tidak menyalahkan, karena memang sebagai mahasiswa harus lebih kreatif mencari ilmu, baik di kampus atau diluar kampus.

University (Ijazah), Certification (sertifikasi keahlian) atau keduanya itu berkaitan untuk masuk dunia nyata seorang mahasiswa di kehidupan sosial. Dan dari keduanya itu harus di'bungkus' dengan Ilmu Agama. Karena semua apa yang dilakukan dan hasilnya tidak lepas dari ketentuan-Nya.

Comments