BOGOR, 25 Oktober 2025 – Masa depan literasi digital menjadi topik hangat dalam kegiatan akbar tahunan "Association for Educational Communications and Technology" (AECT) Vol. 4 yang diselenggarakan oleh Program Studi Teknologi Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor.
Kegiatan tesebut diadakan dengan suasana yang sejuk di Vila Bumi Langoan, Cisarua Puncak pada Sabtu dan Minggu, 25-26 Oktober 2025, kegiatan ini menghadirkan diskusi kritis mengenai integrasi teknologi dalam dunia pendidikan.
Sebagai salah satu narasumber pada kegiatan ini, saya (Bambang Karyadi) diminta untuk mengisi materi dengan tema: "ChatGPT dan Masa Depan Literasi Digital: Alat Bantu atau Jalan Pintas?"
Kehadiran kecerdasan buatan seperti ChatGPT menawarkan kemudahan luar biasa dalam mengakses dan memproduksi informasi. Namun, hal ini sekaligus memunculkan pertanyaan mendasar: Apakah AI benar-benar menjadi alat bantu yang meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan kreativitas? Atau justru menjadi jalan pintas yang mengikis kemampuan literasi digital, orisinalitas, dan pemahaman mendalam?
Kegiatan AECT Vol. 4 ini merupakan wadah bagi para mahasiswa baru jurusan Teknologi Pendidikan untuk merumuskan strategi adaptif agar pemanfaatan teknologi, khususnya AI, dapat diarahkan untuk memperkuat, bukan melemahkan, kualitas literasi digital generasi mendatang.
0 Comments